Fairy Tail Chapter 286. "Laxus VS Alexei". download cerita di www.ymanga.mobie.in ========= Faiy Tail milik Hiro Mashima Di tulis oleh Rio dan Diterjamahkan oleh nuralim. BY (CTKFT) sumber www.mangastream.com baca komik indonesia di mangaesta.net dan mangaku.web.id _____________ Grand Magic Games - Peringkat sementara Hari Ketiga ini Hasil dari ajang perlombaan. 1. Raven Tail 36p + 0 -> 1. Raven Tail 36p (urutan pertama) 2. Sabertooth 20p + 4 -> 3. Sabertooth 24p (urutan ke tiga) 3. Lamia Scale 20p + 6 -> 2. Lamia Scale 26p (urutan ke dua) 4. Mermaid Heel 19p + 3 -> 4. Mermaid Heel 22p (urutan ke empat) 5. Blue Pegasus 17p + 1 -> 7. Blue Pegasus 18p (urutan ke enam) 6. Quatro Puppy 12p + 2 -> 8. Quatro Puppy 14p (urutan terakhir) 7. Fairy Tail B 12p + 8 -> 6. Fairy Tail B 20p (urutan ke lima ) 8. Fairy Tail A 12p + 10 -> 4.Fairy Tail A 22p (urutan ke empat sama dengan Memaid Heel) Fairy Tail menunjukan sesuatu yg mutlak hari ini, kemenangan mereka raih sekali lagi di hari ke-tiga ini berkat bantuan dari Master Mavis, Cana menunjukan kehebatan sihir sesungguhnya dari Fairy Tail yakni Fairy Giltter dan membuat semua orang berpikir kembali untuk mempertimbangkan kekuatan Fairy Tail di atas arena ini, namun di balik itu semua ada semacam niat dari Ivan karna telah menyaksikan sesuatu yg selama ini iya kehendaki dan di tunggu-tunggu olenya, ia sendiri berkeinginan melakukan sesuatu terhadap Fairy Tail berkat bocoran yg ia terima dari Nullpuding ntah apa isi kertas bocoran tersebut, berkat itu rencana dasar Raven Tail pun dapat dijalankan. Bagaimanakah di ajang pertarungan apakah Fairy Tail sanggup menghindari kejahatan Ivan dan Raven Tail... dan akan ada banyak sekali kejutan-kejutan di hari ke-tiga ini?? "Akhirnya.waktunya telah tiba. Ayo!!" Alexei Mengajak rekan Raven Tail yg lain untuk bersiap menjalankan rencana rahasia mereka. Lalu Kembali Ke Lapangan. Di Sana Masih Terdengar Suara Sorakan Nyaring Sekali Tepatnya Di Sepenjuru Arena Domus Flou, Itu Berarti Acara Masih Tetap Berlanjut Meriah Apapun Yg Terjadi. Sambutan Untuk Acara Pertarungan Pun Sudah Dipersiapkan Oleh Chapati Lola. "Pertarungan di hari ke-tiga, pertandingan pertama... Mermaid Heel, Milianna Vs. Quarto puppy, Semmes" Sambutan hangat diberi oleh Chapati Lola, sang pembawa acara --BUMMMM!!!!!!-- (salah seorang telah rubuh) Dan Adegan pertarungan pun Berakhir Sangat Singkat Atas Kekalahan Semmes Yg Roboh Di Tangan Milianna Akibat Jeratan Tali Kucingnya, Si Tubuh Raksasa Ini pun Roboh. Dengan Perasaan Menyesal Karna Kalah, Semmes Mengucapkan Kalimat Terakhirnya Yakni. "Li... Liar". Seperti Seorang Cowboy Yg Telah Menaklukkan Seekor Banteng Raksasa Dengan Menjeratnya Habis-habisan Hingga Menduduki Semmes. Milianna pun Akhrinya Menang. Milianna Sangat Senang Akhirnya Dia Dapat Menang Hari Ini Yg Sebelumya Gagal, Bersama Perasaan Kagumya. "Super Kuat!!" Ucapannya Sesudah Menjatuhkan Semmes. Chapati pun Menyambut Kemenangannya. "Pemenanganya Milianna!!!" Seru Chapati Lola, Begitupun Di Sambut Oleh Tepuk tangan Meriah Para Penonton. Bagaimana Pendapat Guild Fairy Tail. "Kau sudah sangat meningkat, Milianna." Erza Merasa Kagum Juga Melihat Aksinya. "Sejak awal tak ada yang dapat dilakukan untuk menghajar tabung itu ikatan tali, tapi dia melakukannya." sahut Lucy Mengutarakannya, Maksudnya adalah Tabung MPF Yg telah hancur itu. "Ikatan ya..." Jawab Erza. "Aku saja pernah kesulitan melawannya." Tanggap Natsu, Dimaksudnya Adalah Waktu Dulu Dia Pernah Sekali Berhadapan Dengan Milianna Di Menara Surga[Tower Of Heaven]. Namun Erza Termenung Diam Mendengarnya, Seperti Ia Sedang Terus Menerus Mengingat Ucapan Milianna Tadi Malam Bahwa Dia Masih Memendam Perasaan Benci Terhadap Jellal. Kembali Ke Lapangan, Babak Selanjutnya Sudah Di Siapkan. "pertandingan ke-dua Sabertooth, Rufus Vs. Blue Pegasus, Eve Tearm." Sambut Chapati Satu Sama Lain Sudah Saling Menghadap Di Arena. Dengan Santai Saja Rufus Menghadapi Eve. Eve Tak Mau Tinggal Diam Dan Tidak Mau Kesempatannya Hilang, Langsung Saja Ia Mengambil Kesempatan Ini Untuk Menyerang Duluan. "WHITE FANG!!" --HUSHHHHHHH!!!-- (hembusan salju-salju menghujani dengan cepat bagai badai saja mengahantami rufus) Akan Tetapi Dengan Tenang Saja Rufus Menerimannya. "Aku akan menghafalkan sihir ini." Gumamnya Dengan Cepat Dirinya pun Meloncat Dan Serangan Itu pun Luput. "Dua orang yg bertemu di kompetisi hari pertama, kini kembali bertemu di bagian pertandingan di hari ke-tiga." Imbau Chapati. Karna penasaran Dengan Eve, Yajima Bertanya pada Lahar. "Eve awalnya dengan Council kan??" Tanyanya. "Itu benar, dia adalah Rune Knight dan anggota dari unit tahannan penegak (Custody Enforcement Unit) dia punya bakat yg luar biasa, tapi setelah masuk ke guild kekuatan sihirnya di asah lagi." jelasan Lahar Mengenai Asal Mula Eve Dan Kemampuannya. Di Arena Nampaknya Rufus Sudah Sangat Waspada Akan Serangan Tiba-Tiba Eve, Dia pun Mengaktifkan Keahliannya Dan Bersiap Membalas Serangan Eve. "Memory Make!!!" Ucapnya perlahan Denga gaya Bersiap-siap. Membuat semua orang Jadi Kaget, Melihat Kembali Kekuata Rufus Yg sebelumya pernah Di lihatkannya Di Hari pertama. "Itu dia." gray sudah menduganya. "Apakah itu molding magic???" duga lyon berasa bingung tak paham. Bahkan Ultear dan Meredy Yg Mengawasi Dari Tempat jauh di dalam gua dan melihatnya melalui bola kristal pun ikut kaget. "Sihir yg di bentuk oleh ingatan??" ultear bingung. Tapi Master Mavis sudah Menyadarinya dan sudah tahu tentang sihir itu. "Sihir kuno" ujarnya dengan memandang serius Rufus. Di arena, Rufus akhrinya Menyelesaikan dengan keahliannya yg mana dapat mencari titik kelemahan lawan dalam hal mengingat dan juga mempertimbangkan keahlian lawan secara terperinci. dan akhrinya dia pun membalasnya dengan sihir tertentu yg cukup untuk mengalahkan Eve yakni lawan dari tipe sihir Eve. "Mayuru Daichi no Gou (karma dari area yg membara). --HUSHHHHH!!!-- Hembusan api yg cukup membara menghembus ke arah Eve dan tak dapat ia hindari sedikit pun karna sangat mengejutkan, Eve pun terbakar. "Waaaaaaa!!!" Eve kesakitan tubuhnya terbakar kobaran api panas. --BUKKK!!!-- iapun roboh dan jatuh menghantam tanah dengan kuat. Kekalahan Eve di sambut sorakan pendukung sejati Rufus dengan meriah. "Pertarungannya Berakhir... ave dengan gagah berani berhadapan dengan rufus tapi tidak berasil!!! pemenangnya Rufus dari Sabertooth... kuat seperti apa yg di perkirakan..." putusan Chapati tanda mengakhiri permainan. Dengan sikap santai saja tanpa berat melawan ave, Rufus tersenyum gembira, lalu di sambut pula oleh senyuman-senyuman kawan-kawan Guild. Lector dan Frosch pun beradu tepuk tangan dengan gembira. Tetapi ini sangat di benci Gray, ia masih memendam dendam kekalahan di hari pertama atas rufus. "Memory make...mengalahkanya adalah tugasku." geramnya dengan tangan yg menggemgam tak sabar untuk menghajar. Apa yg di rasakan oleh guild Blue Pegasus atas kekalahan mereka yg terulang kembali di hari ke-tiga ini. "Bagaimana bisa Eve kalah seperti itu....... sial!!! tapi dia sudah melakukan yg terbaik." ujar ren meskipun kecewa tapi tetap bangga. "Master, peringkat kita benar-benar jauh" Hibiki nampak putus asa mengingat kembali bahwa mereka ada di posisi ke-enam di akhir acara perlombaan dan ntah sekarang berada di mana. Tapi dengan sikap tampan, Ichiya membalasnya dengan punuh keharuman. "Merasa nyamanlah, seperti harumnya bunga... kita masih punya senjata rahasia." tegasnya. Lalu kelinci jadi-jadian pun muncul. di tegaskannya kembali denga punuh keyakinan. "Kita masih punya senjata rahasia." ulangnya kembali. "Ini sangat penting jadi aku mengatakanya dua kali." jelasannya. Karna itu Hibiki dan Ren mendapat pengertian dan harapan dari Ichiya. "Terimakasih atas pelajarannya." kata mereka berdua seraya membungkuk memberi hormat terimakasih. Tapi meskipun seperti itu masih ada perasaan penasaran dan ragu dari mereka berdua tentang kelinci ini. "Ngomong-ngomong identitas aslinya... siapa dia? bahkan kita tidak diberitahu hal itu..." bisik Hibiki. "Apa mungkin dia bukan salah satu anggota guild kita? jika demikian, bukankah melanggar peraturan?" sahut Ren masih ragu dan khawatir. Lalu Beralih kembali kelapangan, di sana kelihatanya babak selanjutnya sudah mau di mulai lalu siapakah perserta selanjutnya. "Berikutnya silahkan mulai pertarungan ke tiga. pumkin" suruhan wasit Matt meminta para perserta bersiapkan diri. Dan sambutan pun di mulai oleh pembawa acara "Fairy Tail B Laxus Dreyar VS Raven Tail Alexei." Chapati Lola menyambutnya. Cukup menghebohkan dan juga cukup menghawatirkan Fairy Tail, dan sangat berbahaya bagi mereka. Lalu bagaimana Kewaspadaan guild Fairy Tail, apa mereka sudah siap mengantisipasi kecurang Raven Tail. "Ini dia Laxus..." Natsu malah heboh saja melihat Laxus maju untuk pertama kalinya. "Lawannya dari guild Iwan/Ivan" Erza benar-benar berasa takut kalau kejadian Lucy terulang kembali. Di tim B sendiri yg lain kelihatanya sedang menyemangati Laxus. "Berjuanglah Laxus" mira mendukungnya dan memberi dorongan semangat untuk Laxus. "Jangan khawatir" nesehat Gajeel merasa Laxus pasti akan baik-baik saja. "Dia kan Laxus." sahut cana. "Tapi.... Juvia.... merasakan firasat yg tidak menyenangkan..." Juvia mengeluh. Bagaimana pertimbangan dan pembahasan komentator dan pembawa acara. "Guild ayah dan anak ini bertemu sejak hari pertama huh, Yajima???" kata Chapati Lola mengaharap penjelasan dan pendapat Yajima. "Mmm" yajima malah pusing mau berkata apa. Akhirnya dia dapat ide lalu berbisik pada lahar yg mungkin dapat memantau arena dari kecurangan atau hal-hal negatif lain. "Lahar, kau membawa orang dari unitmu kan??" tanyanya berbisik pelan-pelan. "Eh, iya unit peraturan dan semacamnya." jawab Lahar. "Perhatikan Raven Tail, jika ada hal yg tidak pantas, segera hentikan pertandingan." tegas Yajima dengan keras tak mau hal itu terulang lagi atau akan lebih buruk. Begitupun Guild FT sudah Waspada jauh hari. "Warren." Makarov memanggilnya. "Dimengerti." jawab Warren bersama hormatnya menerima printah Makarov. Lalu Warren dengan kemampuan telepatinya coba mengontak tim lain yg sedang dalam keadaan mengawasi dan memata-matai tim raven guna menghindari kecurangan atau mungkin lebih buruk. "HQ disini Bisca, bisakah kau mendengar ku." kontaknya ke Bisca yg ada di salah satu menara Domus Flou sedang mengintai melalui senipernya yg terus menerus membidik kepala botak Ivan. "Apa yg kau maksud HQ, Warren?" Bisca malah bingung. "Tidak ada gerakan dari Master Ivan." lapor Bisca pada Warren, di mana di lihatnya Ivan hanya santai saja menikmati acara di bangku penonton. "Dimengerti. tim raiijinshuu dan Lisanna, bagaimana di bagaian sana??" kontaknya ke tim lain. "Raijinshuu dan Lisanna, disini saat ini masih tidak ada tanda-tanda gerakan yg mecurigakan dari Raven Tail." laporya dengan teropong terus mengamati gerak-gerik anggota Guild Raven Tail klau terjadi kecurangan maka mereka akan menggempur Raven. "Kami tidak akan membiarkan hal yg terjadi di hari pertama terulang. si kecil Raven." cetusnya dengan semangat bersama kelompok Raijhinshuu. "Coba saja merusak harga diri Laxus kami, Raijhinshuu tidak menjamin hidupmu." gumam Freed mengancam tindakan Raven. "Ever (Evergreem) bilang dia lebih suka kembali ke tempat Elfman, jadi berikanlah dia izin." gurauan Bixlow. "Aku tidak mengatakan itu!!!" evergreen gusar padanya. "Ivan, aku tidak akan membiarkan mu menggunakan taktik pengecut untuk ke dua kalinya." Makarov mengancami perbuatannya. "Hihihi..." mendengar itu master Mavis malah tertawa. "Apa ada masalah Master Pertama???" tanya Makarov heran. "Tidak, tidak ada apa apa." jawaban Master Mavis dengan wajah yg tersenyum manis. "Kau akan melakukan apa pun untuk melindungi teman-teman mu aku sedikit menikmati situasi ini." lanjutnya seraya memandangi langit perasaan pun bangga atas didikasi dan prihatian penuh makarov pada muridnya. Spontan saja Makarov benar-benar terkejut hebat!!!!! mendengar perkataan Master Utama. "Ini sangat bagus. Guild yg berasal harapanku... sekarang tepat didepan mataku. tolong jangan lupakan hal ini, master ke-tiga.... um... atau master ke-enam?????" ungkapan Mavis menaruh harapan besarnya pada Makarov. Makarov malah meneteskan air mata akibat terharunya perasannya. "Hiks!! terimakasih untuk kata-kata itu.... dan sebenarnya aku ke tujuh." akunya. "Kau ke enam!!! tenangkan lah dirimu!!!" anggota Guild protes. Dan tiba akhrinya yg di tunggu-tunggu pertarungan yg begitu sangat mendebarkan semua orang antara Laxus dan anggota Raven Tail, Alexei ini. "Kedua belah pihak bertatapan, pertandingan di mulai" seru Chapati, pertandingan pun dimulai. --GONGGG!!!!-- penabuh gong pun memukul keras gong tanda pertarungan di mulai. ke duanya pun sudah saling berhadapan, Tapi Laxus masih merasa curiga dengan sosok Alexei ini. "dari guild ayahku, huh.... siapa kau ini." tanya Laxus. --BUKKKK!!!!!!!-- pertanyaannya itu pun di jawab dengan hantaman pukuluan kuat siku Alexei. Seketika saja semua orang tercengan melihat kejadian itu. --JRSSSSSSHHHH!!!-- Laxus masih bertahan dari serangan siku mendadak Alexei "Pria ini..." gumamnya. Alexei kembali menyeranginya dengan cara menendang kuat. --BUUUKKKKKKK!!!-- Tanpa bisa di hindari oleh Laxus, begitu saja tendangan itu mengenai badanya. Alexei mengambil kesempatanya, iapun kembali melancarkan serangan, yg kali ini dengan kemampuan sihirnya. dengan keadan Laxus yg terpelanting jauh Alexei menembakan sihirnya dengan kecepatan penuh. --BUKKKK!!!-- sihir itu pun menghantam perut Laxus. "AHHHHH!!!" dia pun kesakitan. Semua anggota guild benar-benar cemas!!! "Itu..."Mira khawatir. "Kau bercanda..." hal ini terjadi di luar dugaan Gajeel. "Apa dia di pukuli?" Cana pun heran, mengapa Laxus tidak membalas. "Laxus..." ucapan Lucy terhenti karna kaget. "Apa... apa yg terjadi" Wendy pun juga merasa cemas . "Pria bertopeng itu siapa dia,,,??" Gray benar-benar di buat terkejut olehnya begitupun Natsu. --BUSHHHHH!!!-- lLagi-lagi Alexei dapat menghajar Laxus dengan leluasa tanpa balasan, iapun memukul bahunya hingga berdarah. "Ini serangan amukan... Alexei!! Laxus tidak dapat berkutik." imbau Chapati. Laxus pun sudah jatuh ketanah tanpa daya. Akan tetapi itu hanya sebuah kepalsuan saja dan bukanlah keaslian, lalu apa yg menimpa Laxus sebenarnya. yg tak diduga-duga dirinya yg asli hanya berdiri santai saja, sedangka Laxus yg lain jatuh bersimbah darah di kakinya. lantas dia pun bertanya pada anggota raven itu. "Apa maksudnya ini." tanyanya sambil melihat dirinya yg palsu berkelahi dengan Alexei yg palsu bagai cermin saja. "Itu sejenis sihir ilusi orang-orangan. yg berbicara saat ini. yg berada di sini tidak bisa melihat tubuh asli kita maupun mendengar suara kita, lebih tepatnya mereka sedang melihat pertarugan ilusi, bagus bukan??? tidak ada seorang pun yg tahu, Chapati pun melihat Laxus di bagian yg tidak bisa berkutik." terangannya. Di luar dari ruang ilusi itu, pukulan demi pukulan terjadi kepada ilusi antara Laxus dan Alexei. Dan di luar pun semua orang nampak di bodohi dan di tipu oleh sebuah ilusi buatan Raven Tail. "Kenapa Laxus tidak balik menyerang!??!!!" Makarov benar-benar kaget. Warren pun bertindak dan mengontak biska, menanyainya tentang gerak-gerik Ivan. "Bisca.." kontaknya, meminta laporan dari pengawasan di atas. "Ivan belum bergerak." lapor Bisca. Warren kontak ke tim yg lain. "Raijinshuu, Lisanna.." kontaknya memanggil. "disini juga tidak ada gerakan." jawab Lisanna melalui komunikasi telepati. sepertinya dia belum melihat tanda-tanda kecurangan dari anggota Raven Tail melalui teropongnya. "Tidak mungkin, Laxus !! cepatlah dan bertarung sungguh-sugguh." Freed mulai gelisah. "Sial..!!!" Bixlow mulai kecewa dan putus asa. kembali ke lapangan, mereka berdua yg berada di dalam ilusi pun berbincang satu sama lain. "Nampaknya kau di kagumi di Guild, aku ingin tahu bagaimana perasaan kawan-kawan mu sekarang, setelah mereka melihat ini..." kata Alexei. "Oi, oi, aku sama sekali tidak mengerti apa maksud mu, apakah tujun mu ingin menang dengan ilusi..."tanya Laxus. "Sebenarnya tujuan kami bukanlah kemenangan, ilusi ini hanyalah selubung asap." ungkap Alexei "Huh??" Laxus kaget serta kebingungan "Ilusi hanyalah ilusi. kita bisa mengubah hasilya sesuaka kita. tergantung pada pembicaraan kita. aku bahkan bisa membiarka mu menang." jelasan Alexei di depan mereka yaitu di tengah-tengah Laxus dan Alexei dalam bentuk ilusi masih saja bertarung satu sama lain tanpa ada yg gugur. "Tidak ada yg perlu di bicarakan. hal ini tidak ada hubugannya dengan ilusi, di sii sekarang, aku aka mengalahkan kau yg asli da mengakhiri ini." balas Laxus dengan petir yg sudah mulai keluar di tangannya. Tanpa di duga siapa pun di balik sosok Alexei, di belakangnya berdiri ternyata Flare, Nullpuding, Obra dan Kurohebi muncul tiba-tiba. "Itu tidak mungkin." selaan Flare yg muncul tiba-tiba. "Kenyataan memanglah kejam." ujar Nullpuding. "Kau tidak akan bisa mengalahkan semua tim elit Raven Tail secara bersamaan." tegas Alexei. "Khihhihii" Kurohebi tertawa halus. dan ada Obra di sampingnya. "Dan satu hal lagi. (seraya membuka topeng dan memperlihatkan sosok aslinya) kau pasti tahukan kekuata ku anak bodoh!!!!" hina Alexei yg di balik topeng besinya itu adalah sosok Ivan itu sendiri, benar-benar tak di sangka. "Sudah kuduga akan seperti ini ayah sialan..." balas Laxus santai seolah semuanya sesuai dugaannya. "Makarov akan mati sebelum dia membuka mulutnya. tapi kau berbeda, maukah kau memberitahu kami? lokasi Lumen Historie.???" hasutnya. "Apa yg kau bicarakan." Laxus bingung. "Kau tidak perlu berpura-pura... seharusya Makarov sudah memberi tahu mu." ujar Ivan. "Aku sungguh tidak tahu..." jawab Laxus. "Tidak!! kau pasti tahu!!" sangkal Ivan. "Yah, jika aku tahu pun aku tidak akan memberi tahu mu." di balas Laxus. "Oi oi kau bilang kau ingin menang, bahkan dalam situasi yg putus asa ini? jika kau tidak bisa menerima situasinya maka... ilusi mu yg kalah saja belum cukup." ejek Ivan. "Kau selalu melakukan sesuatu yg tidak langsung,,,,, dan aku tahu bagaimana kakek mengeluarkanmu." tegas Laxus dengan penuh percaya diri. "Majulah, kalian semua, musuh Master adalah musuhku juga." Tantangnya dengan berani. Laxus pun siap menghajar ayahnya yg jahat dan anak buahnya. "Sepertinya kau harus di ajari...Kekuatan Raven Tail adalah khusus untuk ANTI FAIRY TAIL" balas Ivan bersama anak buahnya bersiap melawan Laxus. Ikatan antara ayah dan anak... apa yg bisa mereka lakukan sekarang hanyalah bertarung!!!!.. bagimana akhir dari pertemuan Laxus dan Ivan, apakah yg Ivan pertanyakan itu dan apa yg ia kehendaki dari Laxus sesungguhnya, dan kita hanya menunggu minggu depan di CTKFT :3 bersambung ke chapter 287. "Keluarga Yang Sebenarnya" ______________ - - -bagikan crt ft ya dan dukung ctkft untuk terus mengupdate crt dengan semangat, insya allah akan baik dan lbh baik lagi ke depan. . .yg punya saran dan pendapat blh di share, dan blh copas dan tag jangan lupa nama penulis, penerjemah dan sumber untuk menghargai kerja keras admin. dan laporkan klau ada salah ketik atau tulis dalam penamaan dan hurup yg kurang.